Secara logis, asal mau mengikuti aturan dan menghindari pantangan diet maka kemungkinan untuk sukses saat diet adalah besar. Namun faktanya diet tak selamanya berjalan mulus seperti logika kita.
Sebab ternyata kadang kita terlalu santai sehingga melewatkan satu aturan diet. Kadang juga terlalu berlebihan sampai memaksa badan untuk benar-benar menghindari pantangan diet tanpa mengukur kemampuan tubuh.
Akibatnya, diet gagal atau malah sakit karena tubuh yang terlalu terforsir.
Mengetahui aturan diet dan juga pantangannya itu memang penting. Tapi lebih penting lagi menjaga kesehatan dengan mengetahui batasan tubuh kita.
Beberapa kesalahan saat diet yang akan saya tulis dalam artikel ini adalah kesalahan yang mungkin sudah umum terjadi. Bahkan saking umumnya, kadang kita melupakan atau mengabaikannya.
Pantangan Diet: Lakukan Sesuai Kemampuan, Jangan Memaksakan Diri
Tidak atau Jarang Sarapan
Kesalahan pertama yang umum terjadi adalah jarang atau bahkan tidak sarapan sama sekali.
Jika Anda memang pelaku diet sehat, selalu ingat bahwa sarapan itu penting. Jangan melewatkannya. Nutrisi harian Anda tercukupi selama sarapan. Jika aktivitas pagi yang berharga ini tidak dilakukan, maka dampaknya bisa terlihat dalam jangka pendek dan panjang.
Jangka pendeknya, Anda mungkin akan merasa mudah capek, mengantuk, pusing, dan kurang fokus di hari itu.
Jangka panjangnya, bisa jadi ini menjadi penyebab masalah pencernaan yang serius. Seperti misalnya penyakit maag karena telat makan.
Tidak membaca label dengan benar
Disadari atau tidak, kita sering lupa membaca apa yang ada di kemasan makanan yang kita beli. Ini seperti sudah menjadi kebiasaan yang umum.
Padahal, pantang bagi pelaku diet untuk tidak mengetahui informasi tentang asupan nutrisi yang masuk dalam tubuh kita.
Misalnya saat membeli susu low fat atau rendah lemak. Fokus kita hanya pada kata rendah lemak. Tanpa tahu secara detail apakah susu tersebut mengandung gula atau tidak. Faktanya, ada produk susu kemasan low fat yang menggunakan gula agar rasanya enak.
Jadi, lebih teliti lagi yuk!
Estimasi kalori yang salah kaprah
Melakukan estimasi atau perkiraan kalori itu penting. Baik saat hendak mengonsumsi makanan maupun saat membakar kalori tubuh dengan olahraga.
Pantangan diet saat melakukan estimasi ini adalah terlalu berlebihan saat memperkirakan pembakaran kalori atau terlalu sedikit saat memperkirakan kalori yang masuk. Akhirnya, perhitungan jumlah kalori pun menjadi kurang tepat.
Kesalahan dalam melakukan estimasi ini sudah pernah diteliti dan dipublikasikan dalam beberapa jurnal. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Lichtman SW, et al. tahun 1992.
Tidak makan cukup protein
Protein memiliki peran penting dalam diet sehat untuk menurunkan berat badan. Di antaranya adalah;
- Mengurangi nafsu makan
- Mengenyangkan perut
- Menurunkan asupan kalori
- Meningkatkan metabolisme
- Melindungi otot saat penurunan berat badan
Sebuah studi yang dilakukan oleh Martens EA, et al pada tahun 2013 membuktikan bahwa konsumsi protein bisa mengurangi asupan kalori harian, lho!
Studi tersebut dilakukan dengan cara mengonsumsi 30% asupan kalori yang berasal dari protein. Didapatkan rata-rata jumlah kalori yang berkurang sebanyak 575 dibanding saat mengonsumsi 15% asupan kalori yang berasal dari protein.
Makan protein berlebih
Sebaliknya, ada pelaku diet yang justru melakukan pantangan diet ini; makan protein secara berlebihan. Para ahli diet menyarankan agar hal ini dikurangi. Lebih baik konsumsi cukup protein, bukan melebihkannya hanya karena ingin dietnya sukses.
Tidak olahraga atau olahraga berlebihan
Dari dua pilihan ini, Anda termasuk yang mana?
Keduanya sama-sama tidak baik.
Jika Anda tidak olahraga namun ingin hasil diet yang memuaskan dalam waktu cepat, namanya tidak realistis.
Seperti kita tahu, rumus sederhana kurus adalah;
Mengawasi apa yang masuk dalam tubuh dan menghitung apa yang dikeluarkan
Dengan kata lain, kita harus mengatur makanan apa yang kita makan dan memperkirakan jumlah yang dikeluarkan dalam bentuk energi. Energi ini bisa dilalui dengan aktifitas harian, ditambah dengan olahraga.
Namun, olahraga yang dilakukan juga tidak boleh berlebihan. Sebab bisa berakibat buruk pada tubuh. Misalnya, kelelahan atau bahkan pingsan.
Lakukan olahraga secukupnya. Estimasi berapa jumlah kalori yang harus dibakar (disesuaikan dengan apa yang Anda makan dan kebutuhan nutrisi harian), setelah itu lakukan olahraga seperlunya dan semampunya sesuai kebutuhan.
Tidak makan cukup serat
Makanan pokok orang Indonesia adalah nasi. Sudah jelas, menu ini adalah menu andalan dan favorit. Namun, saat diet Anda tetap harus mengawasi kebutuhan serat Anda. Buatlah prioritas.
Jika biasanya Anda makan dengan porsi nasi lebih banyak ketimbang sayurnya, coba dibalik. Mulailah dengan makan sayur lebih banyak ketimbang nasinya.
Saya pribadi saat masih awal memulainya juga kesulitan. Tapi semakin ke sini justru malah tidak bisa makan tanpa sayur. Porsi sayur saya pun lebih banyak ketimbang nasinya. Saya sering mendengar orang bertanya, nasimu mana? Saat sedang ada acara makan bersama.
Artikel menarik lainnya: 11 Cara Menahan Lapar Malam Saat Diet
Malas bergerak atau aktifitas seadanya
Ini sudah 2017 dan Anda masih mager alias malas gerak? Move on dong!
Zaman sudah berubah, jika orang tua kita dulu lebih banyak bekerja di luar ruangan, kini sebaliknya. Generasi sekarang lebih banyak bekerja di dalam ruangan, ngantor.
Tentu saja, energi yang dibutuhkan untuk dua aktivitas ini berbeda jauh. Jika dulu mereka lebih banyak bergerak. Kini, kita ada di zaman yang lebih sering berada di depan laptop dan gadget untuk bekerja atau sekedar berbelanja.
Kemudahan-kemudahan yang ditawarkan di zaman ini kadang membuat kita makin manja. Aktivitas pun jadi seadanya.
Nah, baik sedang diet maupun tidak, cobalah untuk lebih aktif. Bergerak tidak hanya untuk membakar kalori atau menguruskan badan. Poin pantangan diet yang satu ini juga sangat disarankan untuk menjaga kebugaran tubuh.
Hanya minum jus di pagi hari
Ingin diet, boleh...
Ingin kurus, juga boleh...
Tidak mau ribet, tidak apa-apa.
Namun, bukan berarti Anda tidak mau meluangkan waktu sebentar untuk menyiapkan sarapan pagi yang sehat.
Jus memang sehat, namun tidak cukup baik jika Anda hanya mengonsumsi ini saat sarapan pagi. Alasannya simpel, kemungkinan besar Anda akan lapar sebelum jam makan siang tiba. Selain itu, Anda juga mungkin kehilangan fokus.
Terlebih lagi jika pada saat membuat jus, Anda menambahkan gula. Kalorinya makin banyak, tapi kenyangnya tidak terlalu lama.
Camilan
Ngemil memang susah sekali dihilangkan jika sudah jadi kebiasaan. Jika Anda mengalami hal ini, maka tenang, teman Anda di luar sana juga banyak.
Saya pun demikian.
Tapi saya sudah menyiasatinya dan alhamdulillah berhasil. Saya ganti camilan saya dengan buah atau air putih. Saya sangat menghindari makanan yang digoreng. Kalau memang ingin varian baru, saya akan meluangkan waktu untuk merebus jagung atau mengukus umbi-umbian. Ubi ungu adalah favorit saya.
Jika merasa sudah banyak makan di hari tersebut, maka saya akan mengalihkan perhatian dengan main kreplin atau memecahkan soal Matematika. Believe it or not, ini bekerja pada saya. Karena saya senang melakukannya.
Pasang target yang tidak realistis
Berapa target Anda saat diet? Turun puluhan kilogram dalam 1 bulan?
Wahai, seorang pelaku diet pantang memasang target yang tidak realistis!
Target diet Anda harus terukur dan realistis. Jangan asal ingin ini dan itu tanpa menyadari kondisi tubuh Anda.
Bagaimana jika targetnya tidak realistis?
Justru jika targetnya tidak realistis bisa menjadi boomerang buat diet sehat yang sedang Anda jalani. Gagal? Bisa jadi.
Studi yang dipaparkan dalam jurnal yang ditulis oleh Dalle Grave R, et al. tahun 2005 adalah salah satu buktinya.
Terlalu fokus pada timbangan dan berat badan
Pantangan diet berikutnya adalah fokus pada arah jarum timbangan. Ini bisa jadi baik, juga bisa buruk. Menimbang berat badan setiap hari bisa jadi membuat Anda makin semangat atau justru enggan melakukan diet lagi.
Apalagi jika tidak ada perubahan signifikan dari penurunan berat badan Anda. Keluhan demi keluhan bisa jadi bermunculan.
Aku sudah melakukan ini dan itu tapi kok masih saja tidak turun berat badanku.
Solusinya, coba jadwalkan pengukuran berat badan Anda. Misalnya 2 atau 3 minggu sekali untuk melihat progres diet sehat Anda.
Masih suka sama gula
Dari bayi kita sudah suka manis, lho!
Buktinya bayi suka sama ASI.
Minuman manis memang selalu menggoda. Teh manis, jus manis, atau minuman manis lainnya sangat menyegarkan. Tapi kalau sudah minum, kadang menyesal sendiri.
Tenang, air putih tak kalah menyegarkan kok. Apalagi kalau diminum pas lagi haus. Sip tenan!
Menghindari pantangan diet memang gampang-gampang susah. Tapi jangan menyerah. Stay positive and have fun. Jangan jadikan beban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar